Thursday 3 January 2013

Bekal Pelangi

Sumber: google

Suatu waktu, hiduplah Eli Elips, Koko Kotak, Giga Segitiga, Sisi Trapesium, dan Dara Lingkaran di Negeri Pelangi. Eli itu anak laki-laki manis berambut keriting. Koko si lucu berambut lurus. Giga tinggi sekali. Sisi berpipi tembem. Dan Dara yang suka berkucir dua.

Negeri Pelangi itu cantik. Negeri Pelangi selalu ditemani birunya langit, hujan yang rintik-rintik, dan cahaya matahari yang hangat. Oiya, juga ada banyak awan di sana. Nah, awan-awan itulah tempat bermain favorit Eli Elips, Koko Kotak, Giga Segi- tiga, Sisi Trapesium, dan Dara Lingkaran. Seperti hari ini, mereka berlima berjanji untuk bermain menanti burung. Awan yang mereka pilih adalah awan berbentuk hati. Cara bermainnya begini: mereka akan tidur-tiduran di awan sambil menunggu burung yang lewat. Setiap satu burung lewat, satu persatu harus bergantian bernyanyi dan berjoget. Mereka suka sekali sama permainan itu. Soalnya mereka bisa melihat burung- burung yang indah juga bisa bernyanyi dan berjoget di hadapan teman-teman. Setiap bermain, mereka akan membawa bekal. Kalau sudah lelah bermain, mereka memakan bekal mereka. Setiap anak punya bekal jagoan masing-masing. Eli Elips dengan permen-permen warna hijaunya, Koko Kotak bawa kue kering warna kuning, Giga Segitiga setia sama agar-agar hijau, Sisi Trapesium selalu bawa kembang gula warna merah, dan Dara Lingkaran dengan es krim warna kuning. Namanya juga bekal jagoan, bagi mereka gak ada yang bisa nandingin bekal masing-masing.




"Slurrrrp, es krimku juaraaaaa!" Dara Lingakaran berteriak puas.
"Ah! Gak mungkiiiiiin. Gak ada yang bisa ngalahin kembang gulaku tauuuu." Sisi Trapesium gak mau kalah, dipamerkan kembang gula merahnya ke teman-temannya.
"Mending juga agar-agar aku." Giga Segitiga bersuara.
"Hum, kalau aku sih yakin permen-permen hijaukulah yang paling top," ujar Eli Elips sambil menepuk dadanya.
"Aduh, ribut yah kaliaaaaan. Sini sini, cobain kue keringku duluuuu. Biar kalian tau kalau bekal aku ini gak bisa terkalah- kan!" Koko Kotak berseru.
"Oke! Sini aku cobain kue-kuemu, kamu tapi harus nyobain kembang gulaku juga loh! Biar adil." Sisi Trapesium menjawab tantangan Koko Kotak.
"Eh, kalau gitu mending kita nyobain bekal tiap anak. Terus kita hitung, bekal siapa yang dapat komentar paling enak. Gimana?" Dara Lingkaran memberikan ide.
"Oke!" yang lain menjawab bersamaan, dalam hati masing- masing yakin kalau bekalnya yang bakal dipilih sebagai bekal- yang-paling-enak.
Mulailah mereka bergantian mencicipi bekal satu sama lain. Setelah selesai, Dara Lingkaran bertanya, "Eh, jadi, yang paling enak bekal siapa nih, teman-teman?" Tak ada yang menjawab. Sisi Trapesium, Giga Segitiga, Eli Elips, dan Koko Kotak malah senyum-senyum sendiri.
"Ih, kenapa kalian malah senyum-senyum siiiih?" Tanya Dara Lingkaran padahal dia juga mulai tersenyum. "Lucu sih. Aku kira bekalku yang paling enak. Eh, pas aku ngerasain permen Eli, kue Koko, agar-agar Giga, sama es krim Dara, ternyata rasanya sama kaya kembang gulaku. Manis! Sama enaknya." Sisi Trapesium senyum malu-malu.
"Iyaaaaa! Samaaaaaaaaa!" Tiba-tiba Eli Elips, Koko Kotak, Giga Segitiga, dan Dara Lingkaran berteriak sama-sama. Akhirnya mereka pun tertawa sebab sudah salah berpikir tentang bekal. Tawa lucu itu memeriahkan Negeri Pelangi.

No comments:

Post a Comment