Thursday 31 January 2013

Mata Terpejam



Konon, orang yang terlalu banyak mengetahui adalah orang yang menderita. Tahu adalah derita. Sebab seringkali ia diikuti dengan otak yang berpikir, hati yang tersakiti, atau tuntutan pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu sebagai konsekuensi dari mengetahui. Living is easy with eyes closed. Hidup ini mudah dengan mata terpejam. Begitu senandung The Beatles lewat Strawberry Fields Forevernya. Sulit bagi saya untuk tidak mengasosiasikan baris tersebut dengan kemudahan hidup jika tidak mengetahui apa-apa (atau bahkan tidak mau mengetahui apa-apa). 

Sayangnya, hidup tidak bisa kita jalani dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Proses pencarian (pengetahuan), bagi saya, adalah salah satu dari beberapa hal yang menggerakkan manusia dalam hidupnya. Tapi, tentu saja, tak ada salahnya kalau sesekali kita memejamkan mata. Menarik diri sejenak dari apa-apa yang potensial membuat kita menderita. Sambil memikirkan yang indah-indah. Hangatnya pelukan ibu, saat pertama kali kencan dengan pacar, kebiasaan ayah mengantar jemput saat kita sekolah, kebanggaan saat jadi juara kelas, pujian-pujian atas pencapaian selama ini, anak yang kamu ajar di sebuah rumah belajar akhirnya bisa sekolah lagi, teman-teman yang selalu ada untukmu atau bahkan memikirkan bahwa keadaan dunia yang lebih baik itu mungkin terjadi. Terserah. Pilih saja hal yang membahagiakan itu. Dan ambillah semangat yang kamu dapatkan dari seperkian detik "mata terpejam"mu.













1 comment:

  1. kebiasaan yg baik di pagi hari: pejamkan mata, ingat yang baik2, lupakan yang buruk2, kemudian bersiap untuk memulai hari :)

    ReplyDelete